Senin, 12 November 2012

profil labuhanbatu selatan


“KETENAGAKERJAAN DIKABUPATEN LABUHANBATU SELATAN”


DISUSUN OLEH:

Basyariahtus Jariah Siregar



JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2012 


BAB I
PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang
Kualitas kerja adalah suatu standar fisik yang diukur karena hasil kerja yang dilakukan atau dilaksanakan karyawan atas tugas-tugasnya. Inti dari kualitas kerja adalah suatu hasil yang dapat diukur dengan efektifitas dan efisiensi suatu pekerjaan yang dilakukan oleh sumber daya manusia atau sumber daya lainnya dalam pencapaian tujuan atau sasaran perusahaan dengan baik dan berdaya guna.
Tenaga kerja merupakan penduduk yang berada dalam usia kerja. Menurut UU No. 13 tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Secara garis besar penduduk suatu negara dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga kerja. Penduduk tergolong tenaga kerja jika penduduk tersebut telah memasuki usia kerja. Batas usia kerja yang berlaku di Indonesia adalah berumur 15 tahun – 64 tahun. Menurut pengertian ini, setiap orang yang mampu bekerja disebut sebagai tenaga kerja. Ada banyak pendapat mengenai usia dari para tenaga kerja ini, ada yang menyebutkan di atas 17 tahun ada pula yang menyebutkan di atas 20 tahun, bahkan ada yang menyebutkan di atas 7 tahun karena anak-anak jalanan sudah termasuk tenaga kerja.

BAB II
PEMBAHASAN
KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN

kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labusel) yang beribukota di Kota Pinang, Kota Pinang adalah kabupaten yang baru dimekarkan dariKabupaten Labuhanbatu sesuai dengan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2008 pada 24 Juni 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Labuhanbatu Selatan, semasa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

A.   GEOGRAFIS
1.     Letak  dan keadaan geografi
Secara geografis Kabupaten labuhanbatu selatan berada pada 1°26’0’’ – 2°12’55” Lintang Utara, 99°40’0’’ – 100°26’00’’ Bujur Timur, dengan ketinggian  0-700 m di atas permukaan laut. Kabupaten Labuhanbatu selatan menempati area seluas 3116,00 Ha yang terdiri dari 5 Kecamatan,yang terdiri dari 52 desa,2 kelurahan, 25 lingkungan, dan 422 dusun.

Kecamatan yang ada dilabuhanbatu selatan:
1.     Kota Pinang
2.     Kampung Rakyat
3.     Torgamba
4.     Sei Kanan
5.     Silangkitang
Wilayah kabupaten labuhanbatu selatan berbatasan dengan:
·         Sebelah utara berbatasan dengan kabupaten labuhanbatu
·         Sebelah selatan berbatasan dengan kabupaten padang lawas
·         Sebelah barat berbatasan dengan kabupaten padang lawas utara
·         Sebelah timur berbatasan dengan provinsi riau

1.     Iklim
Seperti umumnya daerah-daerah lainnya yang berada di kawasan Sumatera Utara, Kabupaten Labuhanbatu selatan juga termasuk daerah yang beriklim tropis dan memiliki dua musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Musim kemarau dan musim hujan biasanya ditandai dengan sedikit banyaknya hari hujan dan volume curah hujan pada bulan terjadinya musim.

A.   PENDUDUK dan TENAGA KERJA
1.    Penduduk
Jumlah penduduk suatu wilayah sebagai potensi sumberdaya manusia sangat dibutuhkan untuk kegiatan pembangunan. Namun demikian jumlah penduduk belum cukup untuk kepentingan pembangunan apabila tidak diimbangi dengan kualitas yang memadai. Kuantitas dan kualitas penduduk akan memberikan gambaran profil sumber daya manusia suatu daerah.
Berdasarkan hasil pencacahan Sensus Penduduk 2010, jumlah pen­duduk Labuhanbatu Selatan sementara adalah 277.673 orang, yang terdiri atas 141.765 laki-laki dan 135.908 perempuan. Dari hasil SP2010 tersebut masih tampak bahwa penyebaran penduduk Labuhanbatu Selatan masih bertumpu di kecamatan Torgamba yakni sebesar 36,47 persen, kemudian diikuti oleh Kota Pinang sebesar 15,54 persen, sedangkan kecamatan lain­nya di bawah 19 persen.

Torgamba, Kota Pinang, dan Kampung Rakyat adalah 3 kecamatan den­gan urutan teratas yang memiliki jumlah penduduk terbanyak yang masing-masing berjumlah 99.010 orang, 53.954 orang, dan 51.020 orang. Sedan­gkan Kecamatan Silangkitang merupakan kecamatan yang paling sedikit penduduknya, yakni sebanyak 28.282 orang.

Dengan luas wilayah Labuhanbatu Selatan sekitar 3.116,00 kilo meter persegi yang didiami oleh 277.673 orang maka rata-rata tingkat kepadatan penduduk Labuhanbatu Selatan adalah sebanyak 89 orang per kilo meter persegi. Kecamatan yang paling tinggi tingkat kepadatan penduduknya ada­lah Kecamatan Kota Pinang yakni sebanyak 112 orang/km2. sedangkan yang paling rendah adalah Kecamatan kampung rakyat yakni seban­yak 73 orang/km2.hal ini terjadi karena kecamatan kota pinang terletak di ibukotakabupaten labuhanbatu selatan. Sebahagian besar penduduk Kabupaten Labuhanbatu Selatan adalah Suku Batak mandailing 70%, Suku Melayu 10%, Suku Jawa 15%,dan selebihnya suku-suku lain 5 %.
·         Sex Ratio Penduduk Labuhanbatu Selatan
Secara umum, sex ratio penduduk Labuhanbatu Selatan adalah sebesar 104, yang artinya jumlah penduduk laki-laki 4 persen lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk perempuan. Sex ratio terbesar terdapat di Kecamatan Torgamba yakni sebesar 106 dan yang terkecil terdapat di Kecamatan Silangkitang yakni sebesar 103 yang berarti jumlah penduduk laki-laki 3 persen lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk perempuan.



1.     Tenaga kerja
Tingkat partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Labuhanbatu selatan ada sebanyak 63,80. Jumlah penduduk labuhanbatu selatan yang merupakan angkatan kerja pada tahun 2010  adalah sebanyak 126 211 ribu jiwa, yang terdiri dari 119 271 ribu jiwa yang bekerja dan sebesar 6 940 ribu jiwa yang tidak bekerja (pengangguran)
  Penduduk labuhanbatu selatan  yang bekerja ini sebagian besar bekerja pada sektor pertanian,kehutanan, perburuan, dan kelautan sebanyak 84 968 ribu jiwa. Sektor kedua terbesar dalam menyerap tenaga kerja dilabuhanbatu selatan adalah sektor perdagangan besar, eceran,rumah makan dan hotel sebanyak 15 510 ribu jiwa. Sektor lain yang cukup besar peranannya dalam menyerap tenaga kerja adalah sektor jasa-jasa


A.    PEMERINTAHAN
1.     Wilayah Administrasi
Pemerintahan Kabupaten Labuahanbatu selatan terdiri dari 5 kecamatan, yang terdiri dari 52 desa,2 kelurahan, 25 lingkungan, dan 422 dusun.

2.     DPRD
Jumlah anggota DPRD di kabupaten labuhanbatu selatan pada tahun 2010 menghasilkan 30 orang anggota DPRD. Kabupaten labuhanbatu selatan yang terdiri dari 25 anggota DPRD laki-laki, dan 5 anggota DPRD Perempuan.
1.     Pegawai Negeri Spil
Jumlah PNS Otonomi daerah diKabupaten labuhanbatu selatan  tahun 2010 berjumlah 2 862 orang. Jika dirinci menurut golongan, sebagian besar merupakan golongan III yaitu mencapai 1536, dan yang terkecil adalah golongan I yaitu 24.

A.    POTENSI DAERAH
1.     Perkebunan
Kabupaten labuhanbatu selatan  merupakan sentra  perkebunan di Provinsi Sumatera Utara, dan bahkan Provinsi Sumatera Utara menjadi penghasil kelapa sawit utama di Indonesia. Selain kelapa sawit dan karet, hal  penting lainnya adalah kelapa,pinang dan kakao ( coklat ) dan kelapa.

Adapun perkebunan kelapa sawit yang terluas di kabupaten labuhanbatu selatan terdapat di kecamatan  torgamba seluas 11 150 Ha, kemudian kampung rakyat seluas 10314 Ha, dan luas yang terendah ada dikecamatan silangkitang seluas 3037 Ha.lain hal nya dengan perkebunan karet, perkebunan karet yang terluas dikabupaten ini terdapat di kecamatan sungai kanan seluas 10437 Ha,kemudian torgamba seluas 7391 Ha, dan luas yang paling terkecil berada di kota pinang yaitu seluas 2298 Ha.jadi, total seluruh luas tanaman kelapa sawit di kabupaten labuhanbatu selatan adalah seluas 37 784 Ha,sedangkan tanaman karet seluas 26 271 Ha

 Begitu juga dengan hasil produksi tanaman perkebunan kelapa sawit terbanayak berada dikecamatan torgamba sebanyak 169 500 ton,kampung rakyat sebanyak 130 258 ton,dan yang terendah  dikecamatan silangkitang sebanyak 40 074 ton.hasil produksi tanaman perkebunan karet terbanyak berada di kecamatan sungai kanan sebanyak 10 538 ton, torgamba sebanyak 6 115 ton, dan yang paling sedikit berproduksi ada dikecamatan kota pinang sebanyak 1 989 ton.jadi jumlah seluruh hasil produksi tanaman perkebunan sawit  di kabupaten labuhanbatu selatan sebanyak 509 213 ton, hasil tanaman karet sebanyak 24 632 ton.
1.     Pariwisata
Banyak potensi yang ada dilabuhanbatu selatan yang harus dikembangkan, karena objek wisata di daerah ini layak untuk di kembangkan. Lokasi pariwisata yang ada di Kabupaten Labuhanbatu Selatan meliputi Wisata Alam air terjun Pandayangan Indah di Desa Ulu Mahuam Kecamatan Silangkitang dan Wisata Alam /  pusat Pelatihan Gajah di Hutan Lindung (Holiday Resort)  di Desa Padang Ri Kecamatan Kotapinang, Taman Rekreasi Kolam Renang Cikampak dan Obyek Wisata Bumi Perkemahan PT. Asam Jawa di Kecamatan Torgamba, Pemandian alam Sampuran, yang terletak di  Desa Perkebunan Normark, Kecamatan Kota Pinang,Danau buatan Simatahari terletak di  Desa Padangri, Kecamatan Kota Pinang, Danau Seberang di antara Desa Teluk Pinang dan Desa Asam Jawa, Kecamatan Torgamba.
Luas panen padi sawah dikabupaten labuhanbatu selatan terluas berada di kecamatan sungai kanan yaitu seluas 1 544 Ha, dengan produksi 6 884 ton, dan yang tidak memiliki luas ada di kecamatan silangkitang dan torgamba. Sedangkan padi ladang terluas ada di kecamatan sungai kanan juga dengan luas 45 Ha, dan produksi nya sebanyak 124 ton, dan yang tidak memiliki ada di kecamatan silangkitang.
1.     Perindustrian

Industri yang menonjol di Kabupaten Labuhanbatu Selatan adalah industri hulu yang mengolah hasil perkebunan, yaitu pabrik kelapa sawit sebanyak 21 unit dan pabrik getah (Crumb Rubber) 1 unit. Selain itu terdapat 600 perusahaan industri kecil atau rumah tangga.

A.    SARANA dan PRASARANA
1.     Transportasi

Arus lalu lintas barang dan jasa dari dan ke ibukota kabupaten (
kota pinang) sudah cukup lancar. Prasarana perhubungan di Kabupaten labuhanbatu selatan sudah cukup memadai.      Untuk panjang jalan kabupaten tahun 2010 sebagian besar permukaannya adalah tanah yaitu sepanjang 217,65 km, diaspal sepanjang 160,95 km, dan kerikil sepanjang 141,71 km





  1. Pendidikan
Pendidikan sangat dibutuhkan/diperlukan untuk kebutuhan kelak,karena itu diharapkan penyediaan sarana fisik pendidikan dan jumlah tenaga guru yang memadai merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan partisipasi sekolah dan kualitas pendidikan masyarakat. Pada tahun 2010 terdapat,.
ü  sekolah dasar negeri (SDN) terdapat 169 sekolah dengan jumlah murid 36 212 orang, dan guru 1 384 orang.
ü   tingkat Sekolah Pertama( SMP) N terdapat 17 sekolah, dengan 5 636 orang murid dan 372 orang guru.
ü  Untuk SMA N terdapat 6 sekolah, dengan 2 466 orang murid, dan 188 orang guru.

Rasio murid-guru terhadap sekolah untuk tingkat SD adalah 26,16  per sekolah dengan rasio tertinggi terdapat di Kecamatan Torgamba dengan ratio 49,18 dan terendah di Kecamatan Sungai Kanan dengan ratio 15,89 per sekolah. Untuk SMP N Rasio murid terhadap sekolah adalah 15,15 persekolah. Rasio tertinggi terdapat di Kecamatan Sungai Kanan yaitu 1,37 per sekolah dan terendah di Kecamatan Silangkitang yaitu 12.66 per sekolah. Sementara untuk tingkat SMA N  rasio murid terhadap sekolah adalah 13,12 per sekolah. Rasio tertinggi terdapat di Kecamatan silangkitang yaitu 15,22 per sekolah dan terendah di Kecamatan Kota Pinang yaitu 12,06  murid per sekolah.

2.     Fasilitas kesehatan
Banyaknya fasilitas kesehatan di kabupaten labuhanbatu selatan tahun 2010 berupa posyandu sebanyak 287, puskesmas ada sebayak 11,dan rumah sakit ada 3.sedangkan sarana pelayanan kesehatan seperti dokter umum yang ada sebanyak 47 orang,dokter gigi sebanyak 12 orang, dan dokter spesialisi hanya 1 orang. Begitu juga jumlah bidan dan perawat swasta maupun negeri sebanyak 323 orang.

3.     Keagamaan
Banyak nya tempat peribadatan di abupaten labuhanbatu selatan seperti mesjid sebanyak 367 unit,musholla sebanyak 252 unit,sedangkan gereja 125 unit, dan pura hanya 2 unit.

4. Pengeluaran Perkapita
Pengeluaran rata-rata perkapita sebulan menurut jenis konsumsi di kabupaten labuhanbatu selatan yaitu berupa makanan sebanyak 308 177 rupiah/bulan dengan persentase 65,52%, dan yang bukan makanan sebanyak 162 178 rupiah/bulan dengan persentase 34,48%.

·        Labuhanbatu Selatan Membutuhkan Terminal
          Sebagai kabupaten yang kini berkembang pesat, Labuhanbetu Selatan membutuhkan kehadiran terminal, guna mempermudah mobilitas sosial dan ekonomi rakyat setempat.
Keberadaan terminal selain akan membantu kemudahan dan kelancaran arus lalu lintas juga sangat bermanfaat bagi penguatan ekonomi masyarakat.
          Labuhanbatu Selatan merupakan satu kawasan industri di Sumatera Utara. Di daerah ini terdapat industri besar pengolahan kelapa sawit seperti PTPN III, PT Asam Jawa, PT Torgamba, PT Milano, PT Herfinta F&P dan pabrik lainnya. Selain itu di Labuhanbatu Selatan banyak terdapat industri kecil masyarakat. Keberadaan industri ini sangat besar manfaatnya, karena menyedot tenaga kerja dalam jumlah besar.
Karena itu keberadaan terminal di Labuhanbatu Selatan, mendesak dibutuhkan. Keberadaan terminal dapat menggeliatkan pertumbuhan ekonomi di kabupaten yang kerap disebut sebagai wilayah ‘dolar’ di Sumut ini.
          Selama ini, angkutan umum di Labuhanbatu Selatan dikelola secara liar. Biasanya angkutan menempati sejumlah pertokoan di pusat kota sebagai terminal. Armada tersebut dengan serampangan parkir di badan jalan hingga kerap membuat kemacetan di Kotapinang. Selain itu akses untuk tiap angkutan terbilang jauh sehingga masyarakat kurang nyaman.
Beberapa tahun lalu sebelum Labuhanbatu Selatan memisahkan diri dari Kabupaten Labuhanbatu, di Kecamatan Torgamba sempat direncanakan pembangunan terminal tepatnya di lahan SPI di tepi sungai Barumun. Seluruh angkutan yang ada di datang dan dari Kotapinang nantinya akan dipusatkan di tempat itu. Namun hingga saat ini rencana tersebut masih bersifat wacana.
          Dulunya, lahan Pasar Inpres Baru merupakan terminal di Kotapinang. Namun sejak Pasar Kotapinang terbakar, keberadaan terminal tersebut tergusur. Kini di lahan tersebut berdiri Pasar Inpres dan pusat pertokoan. Sementara angkutan umum yang dulu mangkal di tempat itu memilih pindah ke pusat kota. Padahal jika dikelola dengan baik, keberadaan terminal akan sangat berpengaruh pada sistim perekonomian masyarakat. Kebangkitan ekonomi akan berdampak pada perbaikan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat. Saat ini angka pengangguran dan kemiskinan di Labuhanbatu Selatan cukup tinggi meski lebih rendah dibanding daerah lainnya di Sumatera Utara. Pembangunan infrastruktur terminal diharapkan dapat menjadi fasilitas untuk mengatasi masalah pengangguran dan kemiskinan melalui penguatan ekonomi.

DAFTAR PUSTAKA
Bps Kabupaten Labuhanbatu
www.google_Labuhanbatu Selatan+ dalam Angka20_10.com