“KETENAGAKERJAAN DIKABUPATEN LABUHANBATU
SELATAN”
DISUSUN OLEH:
Basyariahtus Jariah Siregar
JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2012
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar
Belakang
Kualitas
kerja adalah suatu standar fisik yang diukur karena hasil kerja yang dilakukan
atau dilaksanakan karyawan atas tugas-tugasnya. Inti dari kualitas kerja adalah
suatu hasil yang dapat diukur dengan efektifitas dan efisiensi suatu pekerjaan
yang dilakukan oleh sumber daya manusia atau sumber daya lainnya dalam
pencapaian tujuan atau sasaran perusahaan dengan baik dan berdaya guna.
Tenaga
kerja merupakan penduduk yang berada
dalam usia kerja. Menurut UU No. 13 tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat 2 disebutkan
bahwa tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna
menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun
untuk masyarakat. Secara garis besar penduduk suatu negara dibedakan menjadi
dua kelompok, yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga kerja. Penduduk tergolong
tenaga kerja jika penduduk tersebut telah memasuki usia kerja. Batas usia kerja
yang berlaku di Indonesia adalah berumur 15 tahun – 64 tahun.
Menurut pengertian ini, setiap orang yang mampu bekerja disebut sebagai tenaga
kerja. Ada banyak pendapat mengenai usia dari para tenaga kerja ini, ada yang
menyebutkan di atas 17 tahun ada pula yang menyebutkan di atas 20 tahun, bahkan
ada yang menyebutkan di atas 7 tahun karena anak-anak jalanan sudah termasuk
tenaga kerja.
BAB II
PEMBAHASAN
KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN
kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labusel) yang beribukota di Kota Pinang, Kota Pinang adalah kabupaten yang baru dimekarkan
dariKabupaten Labuhanbatu sesuai dengan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2008 pada 24 Juni 2008 tentang Pembentukan Kabupaten
Labuhanbatu Selatan, semasa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
A.
GEOGRAFIS
1.
Letak dan keadaan
geografi
Secara geografis
Kabupaten labuhanbatu
selatan berada pada 1°26’0’’ – 2°12’55” Lintang Utara, 99°40’0’’ – 100°26’00’’ Bujur Timur, dengan ketinggian 0-700 m di atas permukaan laut. Kabupaten Labuhanbatu selatan menempati area seluas 3116,00 Ha yang terdiri dari 5 Kecamatan,yang terdiri dari 52 desa,2
kelurahan, 25 lingkungan, dan 422 dusun.
Kecamatan yang ada dilabuhanbatu selatan:
1.
Kota Pinang
3.
Torgamba
4.
Sei Kanan
5.
Silangkitang
Wilayah
kabupaten labuhanbatu selatan berbatasan dengan:
·
Sebelah utara
berbatasan dengan kabupaten labuhanbatu
·
Sebelah selatan
berbatasan dengan kabupaten padang lawas
·
Sebelah barat
berbatasan dengan kabupaten padang lawas utara
·
Sebelah timur
berbatasan dengan provinsi riau
1. Iklim
Seperti umumnya daerah-daerah lainnya yang berada di kawasan Sumatera
Utara, Kabupaten Labuhanbatu selatan juga termasuk daerah yang beriklim tropis dan memiliki dua musim yaitu musim
kemarau dan musim hujan. Musim kemarau dan musim hujan biasanya ditandai dengan
sedikit banyaknya hari hujan dan volume curah hujan pada bulan terjadinya
musim.
A. PENDUDUK dan TENAGA KERJA
1.
Penduduk
Jumlah penduduk suatu wilayah sebagai
potensi sumberdaya manusia sangat dibutuhkan untuk kegiatan pembangunan. Namun
demikian jumlah penduduk belum cukup untuk kepentingan pembangunan apabila
tidak diimbangi dengan kualitas yang memadai. Kuantitas dan kualitas penduduk
akan memberikan gambaran profil sumber daya manusia suatu daerah.
Berdasarkan hasil pencacahan Sensus Penduduk
2010, jumlah penduduk Labuhanbatu Selatan sementara adalah 277.673 orang, yang
terdiri atas 141.765 laki-laki dan 135.908 perempuan. Dari hasil SP2010
tersebut masih tampak bahwa penyebaran penduduk Labuhanbatu Selatan masih
bertumpu di kecamatan Torgamba yakni sebesar 36,47 persen, kemudian diikuti
oleh Kota Pinang sebesar 15,54 persen, sedangkan kecamatan lainnya di bawah 19
persen.
Torgamba, Kota Pinang, dan Kampung Rakyat adalah
3 kecamatan dengan urutan teratas yang memiliki jumlah penduduk terbanyak yang
masing-masing berjumlah 99.010 orang, 53.954 orang, dan 51.020 orang. Sedangkan
Kecamatan Silangkitang merupakan kecamatan yang paling sedikit penduduknya,
yakni sebanyak 28.282 orang.
Dengan luas wilayah Labuhanbatu Selatan sekitar
3.116,00 kilo meter persegi yang didiami oleh 277.673 orang maka rata-rata
tingkat kepadatan penduduk Labuhanbatu Selatan adalah sebanyak 89 orang per
kilo meter persegi. Kecamatan yang paling tinggi tingkat kepadatan penduduknya
adalah Kecamatan Kota Pinang yakni sebanyak 112 orang/km2. sedangkan yang paling
rendah adalah Kecamatan kampung rakyat yakni sebanyak 73 orang/km2.hal ini
terjadi karena kecamatan kota pinang terletak di ibukotakabupaten labuhanbatu
selatan. Sebahagian besar
penduduk Kabupaten Labuhanbatu Selatan adalah Suku Batak mandailing 70%, Suku Melayu
10%, Suku Jawa 15%,dan selebihnya suku-suku lain 5 %.
·
Sex
Ratio Penduduk Labuhanbatu Selatan
Secara umum, sex ratio
penduduk Labuhanbatu Selatan adalah sebesar 104, yang artinya jumlah penduduk
laki-laki 4 persen lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk perempuan. Sex ratio terbesar
terdapat di Kecamatan Torgamba yakni sebesar 106 dan yang terkecil terdapat di Kecamatan Silangkitang yakni sebesar 103 yang
berarti jumlah penduduk laki-laki 3 persen lebih banyak
dibandingkan jumlah penduduk perempuan.
1.
Tenaga kerja
Tingkat partisipasi Angkatan Kerja
(TPAK) Labuhanbatu
selatan ada sebanyak 63,80. Jumlah penduduk labuhanbatu selatan yang merupakan angkatan kerja pada tahun 2010 adalah sebanyak 126 211 ribu jiwa, yang terdiri dari 119 271 ribu jiwa yang bekerja dan sebesar 6 940 ribu jiwa yang tidak bekerja (pengangguran)
Penduduk labuhanbatu selatan yang
bekerja ini sebagian besar bekerja pada sektor pertanian,kehutanan, perburuan, dan kelautan sebanyak 84
968 ribu jiwa.
Sektor kedua terbesar dalam menyerap tenaga kerja dilabuhanbatu selatan adalah sektor perdagangan besar, eceran,rumah
makan dan hotel sebanyak 15 510 ribu jiwa. Sektor lain yang cukup besar peranannya dalam menyerap tenaga kerja adalah
sektor jasa-jasa,
A.
PEMERINTAHAN
1. Wilayah Administrasi
Pemerintahan Kabupaten
Labuahanbatu selatan terdiri dari 5 kecamatan, yang terdiri dari 52 desa,2 kelurahan, 25
lingkungan, dan 422 dusun.
2. DPRD
Jumlah anggota DPRD di kabupaten labuhanbatu selatan pada tahun 2010 menghasilkan 30 orang anggota
DPRD. Kabupaten labuhanbatu selatan yang terdiri dari 25 anggota DPRD laki-laki, dan 5 anggota DPRD Perempuan.
1. Pegawai Negeri Spil
Jumlah PNS
Otonomi daerah diKabupaten labuhanbatu selatan tahun 2010 berjumlah 2 862 orang. Jika dirinci menurut golongan, sebagian besar merupakan golongan III
yaitu mencapai 1536, dan yang
terkecil adalah golongan I yaitu 24.
A.
POTENSI DAERAH
1. Perkebunan
Kabupaten labuhanbatu selatan merupakan sentra perkebunan di Provinsi Sumatera Utara, dan
bahkan Provinsi Sumatera Utara menjadi penghasil kelapa sawit utama di
Indonesia. Selain kelapa sawit dan karet, hal penting lainnya adalah kelapa,pinang dan kakao ( coklat ) dan kelapa.
Adapun perkebunan kelapa sawit yang terluas di kabupaten labuhanbatu selatan terdapat di kecamatan torgamba seluas 11 150 Ha, kemudian kampung rakyat seluas 10314 Ha, dan luas yang terendah ada dikecamatan silangkitang seluas 3037 Ha.lain hal nya dengan perkebunan karet, perkebunan karet yang terluas dikabupaten ini terdapat di kecamatan sungai kanan seluas 10437 Ha,kemudian torgamba seluas 7391 Ha, dan luas yang paling terkecil berada di kota pinang yaitu seluas 2298 Ha.jadi, total seluruh luas tanaman kelapa sawit di kabupaten labuhanbatu selatan adalah seluas 37 784 Ha,sedangkan tanaman karet seluas 26 271 Ha
Begitu juga dengan hasil produksi tanaman
perkebunan kelapa sawit terbanayak berada dikecamatan torgamba sebanyak 169 500
ton,kampung rakyat sebanyak 130 258 ton,dan yang terendah dikecamatan silangkitang sebanyak 40 074
ton.hasil produksi tanaman perkebunan karet terbanyak berada di kecamatan
sungai kanan sebanyak 10 538 ton, torgamba sebanyak 6 115 ton, dan yang paling
sedikit berproduksi ada dikecamatan kota pinang sebanyak 1 989 ton.jadi jumlah
seluruh hasil produksi tanaman perkebunan sawit
di kabupaten labuhanbatu selatan sebanyak 509 213 ton, hasil tanaman
karet sebanyak 24 632 ton.
1. Pariwisata
Banyak potensi yang ada dilabuhanbatu selatan yang harus dikembangkan,
karena objek wisata di daerah ini layak untuk di kembangkan. Lokasi pariwisata yang
ada di Kabupaten Labuhanbatu Selatan meliputi Wisata Alam air terjun
Pandayangan Indah di Desa Ulu Mahuam Kecamatan Silangkitang dan Wisata Alam / pusat Pelatihan
Gajah di Hutan Lindung (Holiday Resort) di Desa Padang Ri Kecamatan
Kotapinang, Taman Rekreasi Kolam Renang Cikampak dan Obyek Wisata Bumi
Perkemahan PT. Asam Jawa di Kecamatan Torgamba, Pemandian alam Sampuran, yang terletak di Desa Perkebunan Normark, Kecamatan Kota
Pinang,Danau buatan Simatahari terletak di Desa Padangri, Kecamatan Kota
Pinang, Danau Seberang di antara Desa Teluk Pinang dan Desa Asam Jawa, Kecamatan Torgamba.
Luas panen padi sawah dikabupaten labuhanbatu
selatan terluas berada di kecamatan sungai kanan yaitu seluas 1 544 Ha, dengan
produksi 6 884 ton, dan yang tidak memiliki luas ada di kecamatan silangkitang
dan torgamba. Sedangkan padi ladang terluas ada di kecamatan sungai kanan juga
dengan luas 45 Ha, dan produksi nya sebanyak 124 ton, dan yang tidak memiliki
ada di kecamatan silangkitang.
1. Perindustrian
Industri
yang menonjol di Kabupaten Labuhanbatu
Selatan adalah industri hulu yang mengolah hasil perkebunan, yaitu pabrik kelapa
sawit sebanyak 21 unit dan pabrik getah (Crumb Rubber) 1 unit. Selain itu
terdapat 600 perusahaan industri kecil atau rumah tangga.
A.
SARANA dan
PRASARANA
1. Transportasi
Arus lalu lintas barang dan jasa dari dan ke ibukota kabupaten (kota pinang) sudah cukup lancar. Prasarana perhubungan di Kabupaten labuhanbatu selatan sudah cukup memadai. Untuk panjang jalan kabupaten tahun 2010 sebagian besar permukaannya adalah tanah yaitu sepanjang 217,65 km, diaspal sepanjang 160,95 km, dan kerikil sepanjang 141,71 km
- Pendidikan
Pendidikan sangat dibutuhkan/diperlukan untuk kebutuhan kelak,karena itu
diharapkan penyediaan sarana fisik pendidikan dan jumlah tenaga guru yang memadai merupakan salah
satu upaya untuk meningkatkan
partisipasi sekolah dan kualitas pendidikan masyarakat. Pada tahun 2010 terdapat,.
ü
sekolah dasar negeri (SDN) terdapat 169 sekolah dengan jumlah murid 36 212 orang, dan guru 1 384 orang.
ü
tingkat Sekolah Pertama( SMP) N terdapat 17 sekolah, dengan
5 636 orang murid dan
372 orang guru.
ü
Untuk SMA N terdapat 6 sekolah, dengan 2 466 orang murid, dan 188 orang
guru.
Rasio murid-guru terhadap sekolah untuk tingkat SD adalah 26,16 per sekolah dengan rasio tertinggi terdapat di
Kecamatan Torgamba dengan ratio 49,18 dan terendah di Kecamatan Sungai Kanan dengan ratio 15,89 per sekolah. Untuk SMP N Rasio murid
terhadap sekolah adalah 15,15 persekolah.
Rasio tertinggi terdapat di Kecamatan Sungai Kanan yaitu 1,37 per sekolah dan terendah di Kecamatan Silangkitang yaitu 12.66 per sekolah.
Sementara untuk tingkat SMA N rasio murid terhadap sekolah adalah 13,12 per sekolah. Rasio tertinggi terdapat di Kecamatan silangkitang yaitu 15,22 per sekolah dan terendah di Kecamatan Kota Pinang yaitu 12,06 murid per
sekolah.
2.
Fasilitas
kesehatan
Banyaknya fasilitas kesehatan di kabupaten labuhanbatu selatan tahun 2010
berupa posyandu sebanyak 287, puskesmas ada sebayak 11,dan rumah sakit ada 3.sedangkan
sarana pelayanan kesehatan seperti dokter umum yang ada sebanyak 47
orang,dokter gigi sebanyak 12 orang, dan dokter spesialisi hanya 1 orang.
Begitu juga jumlah bidan dan perawat swasta maupun negeri sebanyak 323 orang.
3.
Keagamaan
Banyak nya tempat peribadatan di abupaten labuhanbatu selatan seperti
mesjid sebanyak 367 unit,musholla sebanyak 252 unit,sedangkan gereja 125 unit,
dan pura hanya 2 unit.
4. Pengeluaran Perkapita
Pengeluaran rata-rata perkapita sebulan menurut jenis konsumsi di kabupaten
labuhanbatu selatan yaitu berupa makanan sebanyak 308 177 rupiah/bulan dengan
persentase 65,52%, dan yang bukan makanan sebanyak 162 178 rupiah/bulan dengan
persentase 34,48%.
·
Labuhanbatu Selatan Membutuhkan Terminal
Sebagai kabupaten yang kini berkembang
pesat, Labuhanbetu Selatan membutuhkan kehadiran terminal, guna mempermudah
mobilitas sosial dan ekonomi rakyat setempat.
Keberadaan terminal selain akan membantu kemudahan dan kelancaran arus lalu lintas juga sangat bermanfaat bagi penguatan ekonomi masyarakat.
Keberadaan terminal selain akan membantu kemudahan dan kelancaran arus lalu lintas juga sangat bermanfaat bagi penguatan ekonomi masyarakat.
Labuhanbatu Selatan
merupakan satu kawasan industri di Sumatera Utara. Di daerah ini terdapat
industri besar pengolahan kelapa sawit seperti PTPN III, PT Asam Jawa, PT
Torgamba, PT Milano, PT Herfinta F&P dan pabrik lainnya. Selain itu di
Labuhanbatu Selatan banyak terdapat industri kecil masyarakat. Keberadaan
industri ini sangat besar manfaatnya, karena menyedot tenaga kerja dalam jumlah
besar.
Karena itu keberadaan terminal di Labuhanbatu Selatan, mendesak dibutuhkan. Keberadaan terminal dapat menggeliatkan pertumbuhan ekonomi di kabupaten yang kerap disebut sebagai wilayah ‘dolar’ di Sumut ini.
Karena itu keberadaan terminal di Labuhanbatu Selatan, mendesak dibutuhkan. Keberadaan terminal dapat menggeliatkan pertumbuhan ekonomi di kabupaten yang kerap disebut sebagai wilayah ‘dolar’ di Sumut ini.
Selama ini, angkutan umum di
Labuhanbatu Selatan dikelola secara liar. Biasanya angkutan menempati sejumlah
pertokoan di pusat kota sebagai terminal. Armada tersebut dengan serampangan
parkir di badan jalan hingga kerap membuat kemacetan di Kotapinang. Selain itu
akses untuk tiap angkutan terbilang jauh sehingga masyarakat kurang nyaman.
Beberapa tahun lalu sebelum Labuhanbatu Selatan memisahkan diri dari Kabupaten Labuhanbatu, di Kecamatan Torgamba sempat direncanakan pembangunan terminal tepatnya di lahan SPI di tepi sungai Barumun. Seluruh angkutan yang ada di datang dan dari Kotapinang nantinya akan dipusatkan di tempat itu. Namun hingga saat ini rencana tersebut masih bersifat wacana.
Beberapa tahun lalu sebelum Labuhanbatu Selatan memisahkan diri dari Kabupaten Labuhanbatu, di Kecamatan Torgamba sempat direncanakan pembangunan terminal tepatnya di lahan SPI di tepi sungai Barumun. Seluruh angkutan yang ada di datang dan dari Kotapinang nantinya akan dipusatkan di tempat itu. Namun hingga saat ini rencana tersebut masih bersifat wacana.
Dulunya, lahan Pasar Inpres
Baru merupakan terminal di Kotapinang. Namun sejak Pasar Kotapinang terbakar,
keberadaan terminal tersebut tergusur. Kini di lahan tersebut berdiri Pasar
Inpres dan pusat pertokoan. Sementara angkutan umum yang dulu mangkal di tempat
itu memilih pindah ke pusat kota. Padahal jika dikelola dengan baik, keberadaan
terminal akan sangat berpengaruh pada sistim perekonomian masyarakat.
Kebangkitan ekonomi akan berdampak pada perbaikan kualitas hidup dan
kesejahteraan masyarakat. Saat ini angka pengangguran dan kemiskinan di
Labuhanbatu Selatan cukup tinggi meski lebih rendah dibanding daerah lainnya di
Sumatera Utara. Pembangunan infrastruktur terminal diharapkan dapat menjadi
fasilitas untuk mengatasi masalah pengangguran dan kemiskinan melalui penguatan
ekonomi.
DAFTAR PUSTAKA
Bps Kabupaten Labuhanbatu
www.google_Labuhanbatu Selatan+ dalam Angka20_10.com